Rabu, 24 April 2013

Insiden Pemain Persiwa Pukul Wasit, Go Internasional




VIVAbola - Citra sepakbola Indonesia kembali memburuk di mata dunia. Menyusul insiden pemukulan wasit oleh seorang pemain yang terjadi di dalam pertandingan lanjutan Indonesia Super League (ISL) akhir pekan lalu antara Persiwa melawan Pelita Bandung Raya (PBR).

Seorang pemain Persiwa Pieter Rumaropen secara spontan langsung melayangkan bogem mentah ke wajah wasit karena tidak terima dengan keputusan sang wasit yang dianggap berat sebelah dan merugikan timnya. Darah segar langsung mengucur deras dari wajah wasit Muhaimin.

Wasit Muhaimin yang mengalami pendarahan di hidung lalu digantikan oleh wasit cadangan Tabrani. Sedangkan atas perbuatannya, Rumarompen mendapatkan kartu merah. Pertandingan ini sendiri berakhir 2-1 untuk kemenangan PBR.

Insiden memalukan ini pun langsung diberitakan oleh sejumlah media Eropa. Salah satunya, media ternama Inggris, The Sun yang memasang judul 'Wajah Wasit Indonesia Dihajar'. Di dalam artikelnnya, The Sun juga melampirkan video insiden tersebut.

Media lainnya adalah Daily Mail yang memasang judul 'Adegan mengejutkan, pemain Indonesia mendaratkan pukulan lengan kiri ke wasit'. Selain melampirkan video, Daily Mail juga memuat gambar tahapan adegan insiden itu terjadi.

Komisi Disiplin PSSI sendiri langsung bergerak cepat terkait insiden ini dengan menjatuhkan hukuman larangan seumur hidup kepada Rumaropen berkecimpung di sepakbola Indonesia. Komdis memberikan kesempatan banding kepada pemain terkait, 14 hari setelah keputusan dikeluarkan. (eh)

Abanda Sudah Sering Mimpi Salat Sejak di Persija


Keputusan Abanda Herman memeluk agama Islam bukan sebatas keinginan spontanitas , melainkan buah pemikirannya sejak masih membela Persija Jakarta

Selain itu, pemain yang kini bernama lengkap Ahmad Abanda Herman ini mengaku sebelum memutuskan untuk menjadi Mu'allaf, dirinya pernah memimpikan mendirikan salat di dalam sebuah masjid.
"Kadang-kadang waktu dulu aku udah pernah bermimpi. Dalam mimpi itu aku udah berada di dalam masjid dan sedang melakukan salat,"ujarnya saat ditemui di mess Persib, Selasa (23/4)
Selain itu, pemain asal Kamerun tersebut menuturkan bahwa sebenarnya dia sudah mulai belajar kitab suci Al-Qur'an sejak dirinya masih merumput bersamaPersija. Dan sampai saat ini pun, dirinya semakin rutin mempelajarinya, ­ ­ baik dari buku atau konsultasi bersama pemain Persib lainnya yang beragama Islam
Kendati demikian, Abanda masih mengalami kesulitan untuk memahami bahasa yang disajikanoleh buku-buku terbitan Indonesia. Sehingga diakuinya haltersebut menjadi salah satu kendala baginya
"Dulu sejak dari Persija sudah mulai membaca Al-Qur'an. Sekarang juga semakin rutin membaca, dan kadang-kadang bersama pemain lainnya. Kesulitanpertama yang membaca, dan kadang-kadang bersama pemain lainnya. Kesulitan pertama yang dihadapi adalah dari bahasanya," ucapnya
Mengenai kewajibanya yang lain dirinya sebagai muslim, seperti salat, Abanda mengaku hingga sekarang dia masih belajar untuk menunaikannya. Bahkan pemain bernomor punggung enam ini mengaku pada saat menunaikan salat masih sambil membaca bukupunggung enam ini mengaku pada saat menunaikan salat masih sambil membaca buku tuntunan.
Sementara itu, untuk menjalankanpuasa Abanda sudah siap dan tidak akan kaget menghadapi itu. Karena memang hal tersebut merupakan kewajiban bagi setiapmuslim
"Puasa saya sudah siap, bahkan untuk nanti sebulan penuh saat ramadan pun tidak masalah. Namun kalau melakukan salat, sekarang masih harus sambil membaca buku,"paparnya. ­
Karena menurutnnya mempermasalahka ­n atas keputusannya menjadi seorang muslim. Karena menurutnnya dia sudah cukup dewasa untuk mengambil keputusan.