BAB
II
PERANTI
MASUKAN
3.2 Peranti Pengetikan.
Peranti pengetikan dapat dipergunakan untuk
memasukan data ataupun perintah.Peranti yang paling umum dipergunakan dalam
sistem komputer adalah Keyboard. Peranti pengetikan yang lain yaitu ATM
(Automated Teller Machine) yang dipakai sebagai mesin pengambil uang dan POS
(Point-of-sale) yang digunakan pada toko dsan swalayan.
3.2.1Keyboard
Keyboard merupakan unit input yang paling penting dalam suatu pengolahan data dengan komputer. Keyboard dapat berfungsi memasukkan huruf, angka, ataupun kode lain menjadi isyarat listrik yang dapat diproses komputer.Keyboard paling umum digunakan sebagai peranti masukan dan merupakan peranti yang paling lama di manfaatkan setelah perkembangan komputer dengan masukan kartu plong (punch card).
Keyboard merupakan unit input yang paling penting dalam suatu pengolahan data dengan komputer. Keyboard dapat berfungsi memasukkan huruf, angka, ataupun kode lain menjadi isyarat listrik yang dapat diproses komputer.Keyboard paling umum digunakan sebagai peranti masukan dan merupakan peranti yang paling lama di manfaatkan setelah perkembangan komputer dengan masukan kartu plong (punch card).
Keyboard merupakan peranti masukan yang tidak
terlalu banyak mengalami perunahan sejak diperkenalkan pertama kali.secara
garis besar sistem keyboard biasanya terdiri atas tombol-tombol:
-
Pengetikan
- Angka
- Fungsi,dan
- Kontrol
Tombol
pengetikan.
Keyboard memiliki berbagai macam bentuk , tetapi
tataletak huruf atau angka pada tombol-tombol pengetikan menyerupai
tataletak pada mesin ketik tradisional
atau yang sering disebut dengan QWERTY.Tujuan mengikuti sistem ini adalah untuk
memudahkan pengoperasian oleh pemakai yang telah terbiasa dengan mesin ketik.
Tombol Angka.
Keyboard
juga biasanya juga memiliki tombol-tombol angka khusus yang tataletaknya
menyerupai tataletak pada kalkulator.Bagian ini sering disebut sebagai Numeric
keypad,yang biasanya terletak pada sebelah kiri keyboard.Numeric keypad
biasanya terdiri ataas 17 tombol dengan susunan yang akan memudahkan pemakai
yang sudah terbiasa dengan kalkulator atau mesin hitung lain.
Tombol fungsi.
Tombol
fungsi pada keyboard terdiri atas sederetan
tombol F1,F2 sampai F12 yang biasanya terletak dibagian paling atas
.kegunaan tombol fungsi ini biasanya tergantung pada aplikasi atau sistem
operasi yang sedang dijalankan.
Tombol kontrol.
Tombol
keyboard juga biasannya dilengkapi dengan tombol kontrol yang gunannya untuk
mengendalikan gerakan kursor atau layar. Sekalipun keyboard laptop memiliki
susunan yang agak berbeda dengan keyboard dekstop namun biasannya jenis-jenis
tombol ini dimiliki juga.
Fungsi tombol keyboard yang sering digunakan untuk
pengetikan/ pembuatan dokumen.
Tombol untuk menghapus teks
Backspace : menghapus satu
karakter pada kiri kursor
Delete : menghapus satu
karakter pada kanan kursor
Ctrl + Backspace
: menghapus satu kata pada kiri kursor
Ctrl + Delete
: menghapus satu kata pada kanan kursor
Tombol Navigasi ( menggerakkan kursor )
Home : kembali ke awal
baris
End : kembali ke
akhir baris
Ctrl + Home : kembali kea
awal dokumen
Ctrl + End : kembali ke
akhir dokumen
Page Up : satu jendela
(halaman) keatas
Page down : satu jendela
kebawah
Ctrl + -->
( tanda panah kekanan) : menggerakkan kursor satu kata kekanan
Ctrl + <---
(tanda panah kekiri) : menggerakkan kursor satu kata kekiri
Tombol untuk block/ select (teks/grampich)
Shift + tombol anak panah : untuk memilih teks
(blok) sembarang teks sesuai arah tombol panah
Ctrl + Shift + anak panah kanan/kiri
: untuk memilih teks (blok) satu kata
Shift + anak panah kebawah : memilik teks (blok)
satu baris
Shift + anak panah kebawah (beberapa kali)
: memilik teks (blok) beberapa baris baris
Fungsi tombol keyboard yang lain
Caps Lock : untuk membuat huruf kapital
tetap, selama tombol ini ditekan (ditandai dengan lampu caps lock menyala) maka
huruf yang diketik akan menjadi huruf besar. untuk menon aktifkkannya tekan
kembali tombol Cas lock (lampu indikator mati).
Shift : tombol shift disini
mempunyai 2 fungsi yang berbeda:
Untuk
menampilkan karakter atas pada key board seperti
(~!@#$%^&*()_+:"<>?|}{)
misal
kita menekan tombol Shift + 2 maka yang akan tertulis adalah tanda @
Untuk
membuat huruf kapital dengan menekan Shift + Huruf.
Jenis-Jenis Keyboard (Papan Ketik)
Keyboard QWERTY
Sesuai dengan
namanya QWERTY yang merupakan deretan huruf pada barisan paling atas pada
keyboard. Keyboard QWERTY merupakan pengembangan dari mesin
ketik. Susunan tombol dipilih untuk mengurangi loncatan penekanan tombol yang
tidak sengaja pada mesin ketik manual. Misal huruf ‘s’, ‘t’, dan ‘h’ diletakkan berjauhan meskipun
sering digunakan bersama dalam kalimat bahasa Inggris. Sampai saat ini, keyboard
jenis Qwerty tetap digunakan.
b. Keyboard DVORAK
b. Keyboard DVORAK
Keyboard
Dvorak diciptakan berdasarkan prinsip kerja biomekanis dan efisiensi. Susunan
letak tombol huruf dengan jenis QWERTY dibuat sedemikian rupa sehingga 56 %
ketukan ada pada tangan kanan dan jari-jari yang lebih banyak bekerja adalah
jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
Susunan tombol huruf berdasarkan frekuensi penggunaannya. Huruf-huruf yang ada
pada baris tengah lebih sering diketuk kira-kira sampai 70 % dan perpindahan
antar baris hanya sekitar 10 %,huruf-huruf yang umum,biasanya berada dibawah
jari-jari yang dominan dan Mampu meningkatkan kecepatan pengetikan 10 – 15 %
serta mengurangi kelelahan tangan.
c. Keyboard Wireless.
Sesuai dengan namanya, keyboard tipe ini tidak menggunakan kabel sebagai
penghubung antara keyboard dengan komputer. Jenis koneksi yang digunakan adalah
infra red, wifi atau bluetooth. Untuk menghubungkan keyboard dengan komputer,
dibutuhkan unit pemancar dan penerima. Unit pemancar biasanya terdapat pada
keyboard itu sendiri, sedangkan penerima biasanya dipasang pada port USB atau
serial pada CPU.
3.2.2 ATM (Automatic teller machine)
ATM dalam bahasa inggris dikenal dengan Automatic
teller machine, atau dalam bahasa Indonsia dikenal dengan Anjungan Tunai
Mandiri. ATM merukan alat elektronik yang diberikan oleh bank yang kepada
pemilik rekening yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara elektronis
seperti mengecek saldo, mentransfer uang dan juga mengambil uang dari mesin ATM
tanpa perlu dilayani seorang teller. Setiap pemegang kartu diberikan PIN
(personal identification number), atau nomor pribadi yang bersifat rahasia
untuk keamanan dalam penggunaan ATM Lalu apa beda kartu ATM dengan kartu Debit.
Kegunaan
Kartu ATM
Kartu Debit dan Kartu ATM berguna sebagai alat bantu untuk melakukan transaksi dan memperoleh informasi perbankan secara elektronis.
Jenis transaksi yang tersedia antara lain:
1. Penarikan tunai
2. Setoran tunai
3. Transfer dana
4. Pembayaran
5. Pembelanjaan
Jenis informasi yang tersedia antara lain:
1. Informasi saldo
2. Informasi kurs
Kartu Debit dan Kartu ATM berguna sebagai alat bantu untuk melakukan transaksi dan memperoleh informasi perbankan secara elektronis.
Jenis transaksi yang tersedia antara lain:
1. Penarikan tunai
2. Setoran tunai
3. Transfer dana
4. Pembayaran
5. Pembelanjaan
Jenis informasi yang tersedia antara lain:
1. Informasi saldo
2. Informasi kurs
ATM bekerja sebagai peranti input -
output sekaligus.Sebagai peranti masukan
ATM memungkinkan pemakaian memasukan nomor PIN,angka uang,dan hal-hal
lain yang tersedia dalam menu.Adapun sebagai peranti keluaran ATM memungkinkan
pemakai (petugas bank) melihat perintah maupun kode dan angka yang diketikan pada
peranti masukan.
3.2.3 POS (Point
of sale)
Pos
merupakan peranti yang digunakan pada toko-toko untuk memasukan data
pembelian.biasannya peranti ini selain berisi tombol seperti keyboard lengkap
dengan angka-angka,juga masih ditambah pasilitas yang memungkinkan untuk
memproses kartu kredit.
3.3
Peranti Penunjuk (Pointing Device )
3.3.1 Mouse
Mouse adalah peranti penunjuk yang saat ini telah banyak
dipergunakan oleh umum. Mouse digunakam untuk menunjuk data atau perintah yang
ditampilkan dilayar monitor.
Sebuah
mouse menggabungkan dua operasi penting berbasis layar:
Kemampuan
menggerakkan kursor, dan
Kemampuan
memilih suatu obyek pada layar ke dalam satu Peranti
Gerakan
mouse pada permukaan datar menentukan gerakan kursor pada layar, mouse umumnya
mempunyai 1 sampai 3 tombol pada bagian atas untuk pilihan obyek
3.3.2 Trackball
Trackball
dapat dilukiskan sebagai gabungan fungsi dari joystick dan mouse. Terdiri atas
dasar yang tetap, yang menyangga sebuah bola. User hanya menggerakkan bola utk
memindahkan kursor.
Sifat
trackball:
Mudah
dipelajari
Membutuhkan
sedikit ruangan (seperti joystick)
Dilaporkan
oleh beberapa peneliti bahwa trackball adalah salah satu Peranti penuding yang
terefisin (dalam hal ketepatan dan kecepatan)
Dikenal
sebagai G-stick, accupoint adalah miniatur dari joystick yang diletakkan
diantara kunci G dan H pada keyboard. Biasanya dipakai bersama dengan 2 buah
tombol dan fungsinya sama dengan mouse
Karena
accupoint ditempelkan pada keyboard, maka tidak memerlukan tambahan ruang untuk
operasinya
Accupoint
dioperasikan cukup dengan 1 jari saja dan tidak memerlukan ruang
http://en.wikipedia.org/wiki/Mouse_%28computing%29
3.3.3. Pointing Stick
Dikenal
sebagai G-stick, accupoint adalah miniatur dari joystick yang diletakkan
diantara kunci G dan H pada keyboard. Biasanya dipakai bersama dengan 2 buah
tombol dan fungsinya sama dengan mouse
Karena
accupoint ditempelkan pada keyboard, maka tidak memerlukan tambahan ruang untuk
operasinya
Accupoint
dioperasikan cukup dengan 1 jari saja dan tidak memerlukan ruang
http://en.wikipedia.org/wiki/Pointing_stick
3.3.4
Touchpad
Peranti
penunjuk yang berupa tempat datar guna menggeser penunjuk pada layar monitor
dengan cara menggeserkan tangan di atasnya. Untuk melakukan “klik” pada
touchpad biasanya ada tombol yang terletak di dekatnya atau cukup dilakukan
dengan menetuk touchpad tersebut.
Touchpad
banyak digunakan pada laptop karena tidak memerlukan tempat kerja yang luas.
http://en.wikipedia.org/wiki/Touchpad
3.3.5 Touch Screen
Dapat
digolongkan dalam panel sensitif sentuhan
Cara
kerjanya adalah dengan mengintrupsi matriks berkas cahaya atau dengan
mendeteksi adanya perubahan kapasitansi atau bahkan pantulan ultrasonik
Keuntungan
touch screen:
Cepat
& tdk membutuhkan pointer khusus
Baik
utk pemilihan menu
Membutuhkan
sedikit atau tanpa tambahan ruang kerja
Kerugian
:
Jari-jari
dapat mengotori layar
Dapat
menyebabkan kelelahan lengan
cocok
ditempatkan dalam lingkungan yang tidak ramah, mis: mesin pabrik, kabin
pesawat, dll
Jari
tangan bukan alat penuding yang presisi, terutama untuk untuk menuding
bagian-bagian daerah yang kecil
http://id.wikipedia.org/wiki/Layar_sentuh
3.3.6 Joystick
Gerakan
kursor pada joystick dikendalikan sebuah tuas yang ditanamkan pada sebuah alas
Sifat Joystick :
- Membutuhkan tempat yang sedikit.
- Tidak mengganggu layar
- Harganya murah, sehingga banyak
digunakan pada permainan komputer (game) seperti : permainan pesawat, mobil
balap dan sebagainya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tuas_kendali
3.3.7 Piranti Petunjuk
Berbentuk Pena
Merupakan
pena yang membangkitkan informasi ketika ditudingkan pada layar. Ketika light
pen ditudingkan pada tampilan CRT, sebuah lensa memfokuskan setiap cahaya yang
dipancarkan dari layar menuju sebuah detektor cahaya atau photocell
Permasalahan
pada light pen:
- pena dpt mengganggu layar
- gampang rusak atau patah
- melelahkan tangan
http://andriyan2.wordpress.com/2010/12/10/alat-input-dan-alat-output/
3.3.8 Light Pen
Piranti
masukan yang menggunakan media magnetis, alat ini sangat tepat dan memudahkan
dalam pemindahan gambar, misalnya peta, dari gambar kertas ke layar komputer.
http://andriyan2.wordpress.com/2010/12/10/alat-input-dan-alat-output/
3.3.9 Digitizer tablet
Digitizer
tablet merupakan salah satu perangkat digitizer yang dapat mengkonversi
gambar atau foto menjadi data digital. Perangkat ini berbentuk seperti
papan plastik elektronis yang dilengkapi dengan mouse atau pena elektronis.
Tablet akan dapat mengkonversi gerakan tangan pemakai menjadi sebuah sinyal
digital input bagi komputer.
http://andriyan2.wordpress.com/2010/12/10/alat-input-dan-alat-output/
3.4
Pengambil Gambar Terformat
Ada berbagai jenis peranti yang dapat dipergunakan
untuk mengambil citra terformat, dalam arti bentuk atau format hurufnya sudah
ditentukan. Hal ini membantu peranti tersebut dalam menerima masukan, yang
kemudian diubah menjadi sinyal digital. Termasuk dalam katagori peranti ini
adalah bar code reader, MICR, OMR, dan OCR.
3.4.1
Bar Code Reader
Bar code adalah pola garis-garis hitam putih yang
umum dijumpai pada barang-barang yang dijual di took swalayan untuk mempercepat
proses pemasukan data transaksi penjualan. Bar code ini dibaca dengan alat yang
disebut Bar Code Reader yang berupa semacam scanner foto elektris yang
dapat mengonversi data bar code menjadi sinyal digital.
Ada
pun jenis barcode yang dikenal saat ini adalah barcode linear 1D (1
dimensi) yang berupa rangkaian garis dengan ketebalan yang bervariasi dan
berbentuk persegi panjang serta jenis barcode matriks 2D (2 dimensi)
yang datanya diwakili oleh simbol-simbol yang berbentuk persegi, titik,
heksagon dan bentuk geometri lainnya pada gambar yang berada dalam sebuah bujur
sangkar. Untuk jenis barcode matriks ini kita bisa memasukkan data sampai
ratusan karakter dalam sebuah barcode, lain halnya dengan barcode linear yang
kemampuan menyimpan datanya terbatas.
Perkembangan
barcode sendiri dimulai dari tahun 1932, saat Wallace Flint membuat
sistem pemeriksaan barang di sebuah perusahaan retail yang kemudian diikuti
oleh perusahaan industri. Pada tahun 1948 sampai 1949 Bernard Silver dan
Norman Joseph Woodland mengembangkan teknologi barcode ini menjadi lebih
baik. Sampai akhirnya di tahun 1952, mereka mendapatkan hak paten dari hasil
penelitian tersebut. Penggunaan barcode untuk keperluan komersial dimulai sejak
tahun 1966.
Terdapat beberapa standar
kode dalam barcode sesuai dengan kegunaan dan tujuan pemakaian barcode, seperti
pada daftar berikut :
·
Uniform Product Code
(UPC) : untuk checkout penjualan, persediaan,
dan sebagainya pada toko retail.
·
Code 39 (Code 3 of 9)
: identifikasi, inventarisasi, dan pengiriman pelacakan.
·
POSTNET
: kode pos encoding di US mail.
·
European Article Number
(EAN) : sebuah superset dari UPC yang
memungkinkan digit ekstra untuk identifikasi negara.
·
Japanese Article Number
(JAN) : serupa dengan EAN, digunakan di
Jepang.
·
Bookland
: berdasarkan nomor ISBN dan digunakan pada sampul buku.
·
ISSN bar code
: berdasarkan nomor ISSN, digunakan pada majalah di luar AS.
·
Code 128
: digunakan dalam preferensi untuk Code 39 karena lebih kompak.
·
Interleaved 2 of 5
: digunakan dalam industri pelayaran dan gudang.
·
Codabar
: digunakan oleh Federal Express, di perpustakaan dan bank darah.
·
MICR (Magnetic Ink
Character Recognition) : sebuah font khusus
yang digunakan untuk nomor di bagian bawah cek bank.
·
OCR-A :
format pengenalan karakter optik yang digunakan pada sampul buku, untuk nomor
ISBN agar bisa dibaca oleh manusia.
·
OCR-B
: digunakan untuk mempermudah pembacaan barcode versi UPC, EAN, JAN, Bookland,
dan ISSN dan Code 39.
·
Maxicode
: digunakan oleh United Parcel Service.
·
PDF417
: suatu jenis barcode 2-D baru yang dapat encode sampai 1108 byte informasi;
dapat terkompresi seperti pada sebuah portabel file data (PDF).
·
Gambar Barcode.
Untuk membaca barcode
ini diperlukan sebuah alat pembaca barcode atau barcode scanner dengan
menggunakan sinar laser yang sensitif terhadap refleksi dari ketebalan garis,
jarak atau ruang antar baris dan variasi lainnya. Data tersebut dibaca oleh
barcode scanner yang kemudian ditranfer ke komputer untuk diolah lalu
ditampilkan sebagai data yang terbaca oleh manusia.
Pada awalnya pembaca
kode batang yaitu scanner atau pemindai dirancang dengan mengandalkan cahaya
yang tetap dan satu photosensor yang secara manual digosokkan pada kode batang.
Kode batang scanner
dapat digolongkan menjadi tiga kategori berdasarkan koneksi ke komputer, yaitu
: Jenis RS-232 kode batang scanner menggunakan konektor RS-232. Jenis
ini membutuhkan program khusus untuk mentransfer data input ke program
aplikasi. Jenis lain, adalah bercode yang menghubungkan antara komputer dan PS2
atau AT keyboard dengan menggunakan konektor PS2. Jenis ketiga adalah USB
barcode scanner, yang merupakan lebih modern dan lebih mudah dipasang (dipakai)
daripada jenis RS-232, karena scanner kode batang ini memiliki keuntungan yaitu
tidak membutuhkan program tambahan untuk mentransfer atau input data ke program
aplikasi.
Jenis Konektor.
Seiring dengan kemajuan
teknologi masa kini, penggunaan barcode pun semakin meluas dan berkembang.
Barcode ini sering digunakan di toko-toko, swalayan atau supermarket untuk
membantu dalam melacak barang yang dibeli serta memunculkan harga dan data yang
sebelumnya sudah diprogram melalui entri data; pada kartu-kartu identitas
(kartu anggota, SIM, KTP, dll) untuk mengidentifikasi pemegang kartu; pelacakan
distribusi barang dalam jasa persewaan, pengiriman barang dan sebagainya.
Berdasarkan kegunaannya
terdapat 6 kategori kegunaan barcode, yaitu :
a. Barcode
untuk keperluan retail. Barcode untuk keperluan retail, salah satu contohnya
adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya digunakan untuk keperluan produk
yang dijual di supermarket.
b. Barcode
untuk keperluan packaging. Barcode untuk packaging biasanya digunakan untuk
pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe ITF.
c.
Barcode untuk
penerbitan. Barcode untuk keperluan penerbitan, sering digunakan pada
penerbitan suatu produk, misalkan barcode yang menunjukkan ISSN suatu buku.
d. Barcode
untuk keperluan farmasi. Barcode untuk keperluan farmasi biasanya digunakan
untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah satu barcode farmasi adalah
barcode jenis HIBC.
e.
Barcode untuk keperluan
non retail. Barcode untuk kepentingan non retail, misalkan barcode untuk
pelabelan buku-buku yang ada di perpustakaan. Salah satu tipe barcode untuk
keperluan non retail ini adalah Code 39.
f.
Barcode untuk keperluan
lain.
Keuntungan penggunaan
barcode, antara lain :
·
Proses Input Data lebih
cepat, karena : Barcode Scanner dapat membaca/merekam data lebih cepat
dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.
·
Proses Input Data lebih
tepat, karena : Teknologi barcode mempunyai ketepatan yang tinggi dalam
pencarian data.
·
Penelusuran informasi
data lebih akurat karena teknologi barcode mempunyai akurasi dan ketelitian
yang sangat tinggi.
·
Mengurangi biaya,
karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data dan mengurangi
pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang.
·
Peningkatan Kinerja
Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka
pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang
nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.
·
Memiliki nilai tawar
lebih tinggi/prestise serta kemampuan bersaing dengan saingan/kompetitor akan
lebih terjaga.
Gambar Barcode Scanner
3.4.2
Magnetic Ink Character Recognition ( MICR)
MICR
dipergunakan untuk membaca karakter-karakter khusus MICR yang dicetak dengan
tinta khusus pula. Tinta ini nantinya akan dimagnetisasi oleh peranti MICR,
sehingga informasi magnetisnya dapat dibaca dan diterjemahkan menjadi sinyal
digital.
Tinta
magnetis ini hanya dapat dicetak dengan menggunakan printer laser yang dapat
menerima tinta jenis tersebut.
MICR
merupakan metode yang dapat menyediakan pemprosesan informasi secara aman dan
berkecepatan tinggi. Penggunaannya biasanya pada cek bank, dengan bagian bawah
seringkali terdiri atas karakter dengan bentuk khusus yang berupa nomor cek,
nomor pengurutan, dan nomor account pemiliknya.
3.4.3
Optical Mark Recognition (OMR)
OMR adalah peranti yang dapat membaca blok tulisan
pensil dan dapat mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh computer.
Peranti
ini membaca masukan dengan bantuan refleksi optris, dengan mengenali ketebalan
tulisan.
Dapat dikatakan juga bahwa OMR adalah sebuah
perangkat lunak (software) yang memroses data melalui pantulan cahaya dengan
menggunakan alat pemindai (scanner). Sebutlah siswa Ujian Akhir Nasional atau
peminat Ujian Calon Pegawai Negeri Sipil, merekalah salah satu pengguna
software ini. Teknologi ini sebenarnya sudah usang, namun banyak perusahaan
yang belum tahu manfaatnya.
OMR mulai
dikenal di Indonesia sekitar tahun 1990-an. Di tahun itu, Evaluasi Belajar
Tahap Akhir Nasional alias Ebtanas di SMP dan SMA mulai memakai sistem ini.
Mengingat lembar jawabannya kertas A4 yang bertekstur tebal dan agak kaku, maka
tidak boleh lecek, terlipat, apalagi basah. Tangan yang memegangnya pun harus
tetap kering dari keringat.
Dilihat dari
sejarahnya, OMR berangkat dari teknologi untuk kaum tunanetra. IBM, Scantron,
dan Chatsworth Data Corporation adalah pemain internasional yang telah lama
mengembangkan teknologi berbasis OMR. Sekarang, OMR dapat digunakan untuk
berbagai kepentingan, antara lain proses penelitian, survei komunitas, survei
konsumen, ujian/assessments, evaluasi, pengumpulan data, evaluasi produk,
penghitungan inventori, formulir pendaftaran, undian, pemetaan (contoh: kode
pos), mengoreksi ujian sekolah, ujian masuk perguruan tinggi, tes seleksi CPNS,
psikotes, tes seleksi rekrutmen perusahaan, kuesioner kepuasan pelanggan atas
produk dan jasa, serta survei statistik. Dokumen lembar jawaban komputer (LJK)
cukup ditumpuk pada alat pemindai, lalu software akan memerintah alat pemindai
sehingga LJK akan dipindai satu persatu untuk dibaca datanya.
Keuntungan
memanfaatkan OMR selain hal kcepatan memproses, juga dalam hal ketelitian
karena terhindar dari kesalahan manusia dalam mengoreksi.
Prinsip Kerja OMR
Prinsip kerja OMR dapat diterangkan melalui
komponen-komponennya :
1.
Feeding unit, yang
terdiri atas :
a.
Hopper : yang
berfungsi untuk menyimpan kertas yang akan di proses
b.
Paper Feeder : yang
akan mengambil kertas satu persatu untuk diproses
c.
Stacker : yang
berfungsi untuk menumpuk kertas setelah diproses
2.
Photoelectric
Conversion Unit, yang berfungsi untuk :
a.
Menerangi kertas
yang diproses
b.
Mengonversi tanda
blok pada kertas menjadi sinyal masukan
c.
Minyimpan sinyal
yang di hasilkan ke memori
3.
Recognition Control
Unit, yang bertugas :
a.
Membaca Isyarat
yang disimpan di memori
b.
Mengartikan sinyal
tersebut. Ada dua metode pengartian sinyal, yaitu
Ø
Alternative Mode
Hanya ada satu pilihan untuk setiap pertanyaan. Jika ada
lebih dari satu pilihan, maka komputer akan mengambil jawaban yang tanda
bloknya paling hitam.
Ø
Bit Mode
Ada kemungkinan pilihan setiap jawaban lebih dari satu,
sehingga sistem merekam semua jawaban apa adanya.
b.
Menyimpan hasil
konversi ke tape/disk
3.4.4 Optical Character Recognition (OCR)
OCR adalah peranti yang dapat membaca teks dan
mengonversikannya ke dalam kode digital yang nantinya diproses oleh komputer.
Sistem OCR terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak pemanipulasi data.
Pengembangan lebih lanjut dari OCR ini memungkinkan adanya peranti yang dapat
membantu menterjemahkan teks, membantu orang tak dapat membaca dengan mengubah
teks menjadi suara, membacakan cerita untuk kanak-kanak, memasukkan data dari
teks di majalah ke memori atau ke tempat kursor di pengolah kata, merekam
alamat, mencatat secara langsung hal-hal penting, dan merekam naskah untuk
keperluan perpustakaan.
3.5 Pengambilan Gambar Tak
Terformat
Pada
perkembangan selanjutnya diperlukan pengambilan citra atau gambar yang belum
memiliki format baku, untuk kemudian diambil data digital.
Pada
umumnya hasil masukannya memiliki ukuran yang besar. Karena berasal dari data
alamiah yang biasanya bersifat analog, dan untuk menghemat tempat, dilakukan
pemangkasn dan peringkasan data, dengan mempertimbangkan perimbangan ukuran
berkas serta derajat ketelitian yang dikehendaki.
Untuk
keperluan pengambilan data tak terformat ini ada berbagai jenis alat yang dapat
dipergunakan . termasuk dalam golongan ini yaitu image scanner, kamera digital, pembaca retina mata, dan pembaca
sidik jari.
3.5.1 Image Scanner
Image scanner atau dikenal dengan
sebutan scanner saja, merupakan
peranti yang dapat mengambil masukan data gamabar, foto, bahkan juga tulisan
tangan. Hasilnya kemudian diuabah menjadi
isyarat digital dan dapat disimpan di dalam tape/disk, atau diproses menjadi
sesuatu yang dikehendaki pemakai. Sebagai contoh, dengan perangkat lunak
tertentu seperti OmniPage Pro (Caere Corp), hasil scanner dapat diubah menjadi
dokumen dengan format pemroses kata tertentu.
3.5.2 Kamera Digital
Setiap
kamera elektronis memiliki sebuah sensor yang dapat mengubah sebuah citra optis
ke isyarat elektronis. Penemuan CCD (Charged-Coupled
Device) oleh Boyle dan Smith tahun 1970 tela memicu revolusi dalam dunia
pencitraan. Kamera untuk siaran TV yang berbasis tabung citra vidicon yang
mahal, diganti dengan kamera CCD elektrolis yang kompak. Pemanfaatan camcorder
sebagai kamera perekam gerak meningkat tajam dan kamera kantong maupun kamera
berbasis SLR (Single Lens Reflex)
digantikan dengan kamera-kamera digital.
Sebuah kamera dapat dianggap sebagai
peranti yang dapat mengubah sebuah citra optis ke sebuah reflika film atau
elektronis. Sebuah kamera biasanya menggunakan lensa untuk membuat citra dari
sebuah obyek. Jika kita akan dapat menangkap citra yang mirip dengan obyek
besangkutan.
Resolusi Kamera
Resolusi
kamera ditentukan oleh jumlah piksel yang terdapat dalam larik CCD dan kualitas
dari optic pencitranya. Monitor computer biasanya terdiri dari 768 atau 1024
baris piksel. Semakin tinggi resolusinya, semakin tinggi pula kualitas citra
yang dihasilkannya. Hal ini juga berlaku bagi kamera digital. Oleh karena itu
jika ada kamera dengan resolusi yang lebih tinggi, tentu saja gambar yang
dihasilkannya akan lebih halus.
Pembentukan warna pada larik CCD Tunggal
Untuk
dapat memperoleh suatu warna citra, maka kita hrus mengukur cahaya pada tiga
rentang panjang gelombang yang berbeda,yaitu merah, hijau dan biru (atau
sering disingkat RGB dari
Red-Green-Blue).
Ada
dua metode dasar dalam pencitraan warna dengan menggunakan larik CCD. Metode
tersebut adalah penggunaan CCD tunggal, dan penggunaan 3 CCD, masing-masing
satu untuk warna. Metode pertama yang menggunakan CCD tunggla memang lebih
murah, namun kualitasnya tidak sebagus metode kedua
Teknologi kamera 3 CCD warna
Untuk
mengatasi masalah color aliasing pada kamera warna larik tunggal
tersebut , kemudian dipergunakan tiga kamera warna CCD. Cara yang digunakan
adalah dengan menggunkan prisma optis untuk memisahkan sebuah citra menjadi
tiga komponen warna. Kemudian setiap
komponen warna tersebut ditangkap dengan sebuah CCD. Dengan menggunakan teknik
ini, setiap cahaya dari setiap warna akan sampai di larik CCD. Setian CCD
keudian menggunakan semua pikselnya sehingga jalur tersebut dapat menangkap
resolusi larik secara lebih penuh dibandingkan dengan resolusi yang terkurangi
akibat penggunaan kamera warna cip tunggal. Kamera 3CCD memiliki jumlah piksel
tiga kali lipat dibandingkan dengan kamera larik tunggal sehinggal resolusi
citranyapun menjadi lebik baik. Filter yang diletakan di depan setiap larik,
secara tepat akan mengendalikan jalur spektral sehingga kamera dapat memberikan
representasi warna yang lebik akurat.
Digital vs Optikal Zoom
Dalam
fotografi digital dikenal kedua istilah tersebut diatas. Keduanya menunjukan
kemampan kamera dalam melakukan fasilitas zoom.
Adapun maksud keduanya adalah sebagai berikut.
-
Digital
zoom : proses zooming dengan memperbesar pixel gambar. Tidak menambah data
-
Optical
zoom : proses zooming dengan memanfaatkan kombinasi-kombinasi lensa untuk
memperbesar gambar.
3.5.3 pembaca Retina Mata
Pembaca
retina mata berfungsi untuk membaca retina mata seseorang dan menghasilkan suatu identitas retina mata.
Identitas inilah yang kemudian diproses oleh computer untuk melakukan
tidakan-tindakan tertntu; misalnya memperkenalakan pemakai untuk memasuki
ruangan rahasia.
3.5.4 pembaca sidik jari
Fingerprint reader atau pembaca sidik
jari adalah peranti yang digunakan untuk membaca sidik jari seseorang. Hasil
pembacaan berupa data gambar yang menyatakan bentuk sidik jari seseorang.
Teknologi yang lebih canggih memungkinkan hasil pembacaan peralatan ini berupa
rumus sidik jari seperti yang lazim digunakan dalam system kepolisian.
Peralatan
ini dapat dijadikan sebagai alat untuk menangani kehadiran pegawai atau untuk
memasuki tempat-tempat yang bersifat rahasia dan diakses secara otomatis. Dalam
hal ini, sidik jari berlaku sebagai identitas seseorang.
3.6 suara
Beberapa
jenis peranti yang digunakan untuk menangkap masukan berupa suara agar dapat
diubah menjadi isyarat digital telah tersedia di pasaran. Penangkapan masukan
suara biasanya dilakukan melalui mikropon (microphone) atau pesawat telepon, namun dalam
perkembangannya muncul alat yang disebut Automatic
speech Recognition (ASR) yang terdiri atas perangkat keras dan perangkat
lunak yang dapat mengenali kata-kata manusia.
3.6.1 Mikropon
Prinsip
kerja mikropon sebenarnya adalah pengubahan variasi tekanan udara karena adanya
suara, menjadi variasi isyarat listrik. Ada beberapa jenis teknologi yang digunakan,
yaitu:
-
Mikropon
karbon
-
Mikropon
dinamis
-
Mikropon
pita
-
Mikropon
kondesor
-
Mikropon
Kristal
guna memperoleh
suara yang bersih, atau untuk keperluan-keperluan khusus, mikropon dapat
dikelompokan ke dalam jenis:
1. Omnidirectional
Merupakan
jenis mokropon yang dapat merekam suara dari semua arah
2. Unidirectional
Mikropon
jenis ini hanya menyerap suara dari satu arah dan tidak sensitif terhadap
suara-suara yang ada di sekeliling lainya.
3. Noise canceling
Merupakan
mikropon yang dapat menghilangkan gangguan suara pada latar belakang
4. Echo canceling
Merupakan
mikropon yang dapat menghilangkan gema atau umpan balik yang muncul antara
mikropon dengan pembicara.
3.6.3 automatic Speech Recognition
(ASR)
System
ASR dapat mengenali masukan berupa kata-kata dalam kalimat. System ini memiliki
:
1.
Fitur penganalisis yang
dapat memisahkan suara orang dengan suara-suara pengganggu pada latar belakang
dan mengubah sinyal digital suara menjadi fonem.
2.
Pengklasifikasi pola
3.
Pemrosesan bahasa
4.
Ada beberapa jenis ASR, yaitu:
1.
Discrete ASR
ASR jenis ini hanya
dapat digunakn untuk mengolah/mengenali kata-per-kata. Jadi, pembicara harus
member jeda antara kata.
2.
Continuous ASR
ASR yang dapat mengolah
kata-kata yang diucapkan manusia secara wajar.
3.
Speaker-Independent ASR
ASR ini dapat digunakan
oleh siapa saja, namun jenis kata yang dapat diolah sengat terbatas.
4.
Speaker-Dependent ASR
ASR Speaker-Dependent
hanya dapat digunakan oleh orang tertentu, yang telah memasukkan terlebih
dahulu jenis kata-katanya. Perbendaharaan kata dapat ditambah sewaktu-waktu.
4.6.4
Touchtone
Touchtone atau
sering disebut DTMF (Dual Tone Multi Frequency) adalah peranti yang dapat
menerima masukan yang berasal dari telepon untuk memasukan informasi atau
perintah. Pada prakteknya, touchtone tidak bekerja sendirian, tapi dirangkai
dengan peranti-peranti lain guna mengendalikan atau menjalankan suatu makro
computer secara otomatis atau dari jarak jauh.
3.7 Video
Untuk merekam citra bergerak, dipergunakan kamera video
sebagai masukan komputer. Selain itu juga saat ini beberapa kamera digital juga
memungkinkan untuk membuat berkas film berdurasi pendek.
Ada berbagai bentuk kamera video semacam ini, mulai dari
yang kecil tanpa kabel, yang dapat dipasang untuk mengawasi suatu area
tertentu, misal pada bank, sampai kamera video yang dapat digunakan untuk
meliput suatu peristiwa penting.
3.8 Gerakan
Untuk memantau gerakan manusia, yang banyak dimanfaatkan
pada Virtual reality, dipergunakan peranti-peanti yang bernama Glove,
headset dan Walker.
3.8.1 Headset
Headset
adalah peranti yang dipasang dikepala, menutup mata, yang digunakan untuk
menangkap dan menangkat gerakan kepala, serta menayangkan berbagai macam gambar
ke mata pemakai.
3.8.2 Glove
Glove berbentuk seperti sarung tangan, dipergunakan untuk
merekam jenis serta kekuatan gerakan jari dan tangan pemakai.
3.8.3 Walker
Walker digunakan untuk menangkap dan merekam gerakan
kaki, termasuk arah kaki berputar.
3.9 Sensor
Sensor adalah peranti
yang dapat mengambil data langsung dari lingkungan. Data ini berupa data
khusus, yang langsung dimasukkan kedalam computer.
Contoh pemanfaatannya
yaitu pada pendeteksi gunung berapi, detector kecepatan laju kendaraan di jalan
raya, pada pesawat untuk mendeteksi perubahan arah angin yang mendadak, pada
kedokteran untuk mengukur suhu badan, dan untuk pengontrolan pada rumah tangga.
Contoh penggunaan
sensor untuk masukan dalam rumah tangga adalah hawkeye, yang dapat digunakan untuk menentukan kehadiran orang
melalui panas badan dan gerakan. Selanjutnya masukan ini dapat digunakan untuk
menjalankan suatu makro yang telah Anda siapkan misalnya untuk menyala-matikan
lampu secara otomatis pada saat ada orang yang masuk atau keluar dari ruangan,
bahkan mengatur AC memutar lagu, dan lain-lain secara otomatis.
3.10 Radio Frequency Identification Device (RFID)
RFID
adalah perangat yang memanfaatkan gelombang frekuensi radio untuk mengirimkan
data dari sesuatu yang ditempeli RFID tersebut ke perangkat pelacak RFID.
Peranti RFID tidak memerlukan penghubung dan tak memerlukan arena lurus bebas
pandang sehingga sanagat sesuai untuk memonitor sesuatu yang bergerak. RFID
dapat memantau sesuatu dengan radius yang bervariasi tergantung pada kekuatan
pemancarnya.
Contoh penerapan RFID :
- Penarikan biaya jalan tol secara elektronis dan otomatis
- Pengidentifikasian dan pelacakaan jalur kereta api
- Pemantauan transportasi truk container
- Otentikasi dokumen
- Pengidentifikasian binatang.
Sebuah sistem RFID
biasanya memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
- Sebuah peranti RFID (transponder atau tag) yang berisi berbagai data tentang benda atau sesuatu yang ditempeli transponder tersebut.
- Sebuah antenna untuk mentransmisikan sinyal RF dari peranti RFID ke peranti pembaca RFID.
- Sebuah transceiver pembangkit sinyal RF.
- Sebuah peranti pembaca yang menerima transmisi RF. Peranti ini kemudian menyampaikan data yang diperolehnya ke system komputer untuk diproses.
- Selain itu, biasanya ada perangkat lunak atau aplikasi yang dipergunakan untuk mengolah data yang diperoleh.
3.11
Pembaca Kartu Magnetis
Kartu magnetik berbentuk seperti kartu kredit yang
dilengkapi dengan pita magnetik. Pada pita magnetik ini data tertentu dapat
diletakkan. Data yang ditempatkan pada pita ini dapat berupa nomor induk
pegawai, identitas bank dan nomor rekening nasabah, dan lain-lain. Dengan
menggunakan pembaca kartu magnetik (Magnetic Card Reader – MCR), data
pada pita tersebut dibaca dan dimengerti oleh komputer. Contoh penggunaan kartu
magnetik adalah pada kartu ATM. Pada mesin ATM ini terdapat pembaca kartu
magnetik.
3.12
Pembaca Kartu Cerdas
Kartu cerdas atau smart card sebenarnya
merupakan sebuah komputer berukuran mini karena dilengkapi dengan chip
yang mengandung microprosesor, RAM, dan ROM, bahkan sistem operasi dengan
keamanan yang sangat tinggi. Kartu ini bisa digunakan untuk menyimpan data
pasien dan riwayat kesehatannya, data nasabah dan transaksi yang pernah
dilakukannya. Di Indonesia, kartu cerdas dipakai antara lain untuk kartu
prabayar dan kartu tabungan. Untuk membaca isi kartu cerdas diperlukan alat
yang disebut pembaca kartu cerdas (smart card reader).
[1]
http://irigomi.com/sejarah-manfaat-penggunaan-dan-pengertian-barcodebar-codekode-batang.html 29-09-2012 jam 07.53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar